GAYA HIDUP SEHAT

Bahaya Mengorek Telinga

Bahaya Mengorek Telinga

Menjaga kebersihan badan sangatlah penting bagi kesehatan. Salah satu yang seringkali dilakukan, orang-orang membiasakan diri membersihkan liang telinga. Namun tahukah Anda bahwa kebiasaan mengorek telinga (membersihkan liang telinga) dengan cotton bud atau korek kuping sebenarnya adalah tindakan yang berbahaya? Mengorek telinga dapat berresiko menyebabkan terjadinya lubang pada gendang telinga, radang saluran telinga, infeksi telinga, bahkan ketulian.

Liang telinga memiliki sel yang menghasilkan serumen/kotoran telinga. Kotoran telinga ini sebenarnya berguna bagi fungsi pertahanan tubuh dalam mencegah masuknya hewan kecil/serangga ke dalam liang telinga. Namun, kotoran telinga yang menumpuk seringkali menyumbat dan mengganggu pendengaran, menimbukan rasa gatal dan nyeri.
Bagian dalam telinga sebenarnya sudah cukup dibersihkan dengan air ketika mandi. Air yang masuk akan melunakkan dan menguraikan kotoran yang terkumpul. Seringkali kotoran telinga akan keluar sendiri saat sedang tidur atau sedang mengunyah makanan sehingga pemakaian cotton bud sebenarnya tidak terlalu penting. Justru pemakaian cotton bud seringkali malah mendorong kotoran telinga yang akan keluar menjadi masuk lebih dalam. Kulit yang melapisi liang telinga sangatlah sensitif, rangsang sentuhan yang timbul pada saat mengorek telinga apabila dilakukan terlalu sering akan menyebabkan iritasi dan menimbulkan infeksi telinga.
Jangan mengorek telinga lebih dari 1 kali seminggu. Bila kotoran telinga anda sangat banyak dan mengganggu, hubungi dokter spesialis THT untuk perawatan telinga yang aman.

Artikel Lainnya

Olah Raga pada Penderita Diabetes

Diabetes merupakan penyakit yang akan berlangsung seumur hidup. Sejak seabad lalu, seorang dokter dari dinasti Sui di Cina telah menganjurkan para penderita diabetes untuk melakukan aktivitas fisik karena dinilai dapat mengurangi risiko komplikasi terhadap jantung dan meningkatkan harapan hidup. Terbukti latihan jasmani dapat menurunkan konsentrasi HbA1c, yang cukup menjadi pedoman untuk penurunan risiko komplikasi diabetes dan kematian. Latihan jasmani pada penderita diabetes akan...

Selengkapnya