Proses pertumbuhan manusia terjadi sejak proses pembuahan di dalam rahim hingga dilahirkan. Bayi akan tumbuh dengan cepat pada dua tahun pertama kehidupannya. Berat badan bayi menjadi 2x berat badan waktu lahir pada umur 5 bulan, menjadi 3x berat badan lahir pada umur 1 tahun, dan menjadi 4x berat badan lahir pada umur 2 tahun. Selanjutnya, pada masa prasekolah kenaikan berat badan rata-rata 2 kg/tahun.
Anak perempuan akan mengalami pertumbuhan yang pesat pada usia 8-13 tahun; sementara pada anak laki-laki pertumbuhan pesat terjadi pada usia 10-15 tahun.
Anak perempuan tumbuh lebih cepat daripada laki-laki karena hormon pertumbuhan mereka bekerja lebih giat di masa permulaan pubertas. Lalu, anak laki-laki akan menyusul dan melampaui tinggi anak perempuan. Pertumbuhan anak perempuan lebih cepat berhenti daripada anak laki-laki. Anak perempuan umur 18 tahun sudah tidak tumbuh lagi, sedangkan anak laki-laki baru berhenti tumbuh pada umur 20 tahun.
Tinggi badan seseorang utamanya memang dipengaruhi oleh hormon pertumbuhan. Akan tetapi faktor nutrisi dan gaya hidup juga sangat berpengaruh. Seorang anak yang kedua orang tuanya tinggi, belum tentu akan tinggi juga apabila asupan nutrisi dan gaya hidupnya tidak baik.
Pada masa pertumbuhan, seorang anak perlu mendapatkan nutrisi dan stimulasi yang cukup sehingga ia bisa mencapai tinggi maksimalnya. Di sinilah, peran orangtua diperlukan untuk mengajarkan anak tentang pola makan yang bernutrisi, olahraga, dan istirahat tidur yang cukup.
- Jangan biasakan anak tidur larut malam. Pastikan anak tidur selama 10 hingga 12 jam setiap harinya. Tanpa istirahat yang cukup, gangguan pertumbuhan dapat terjadi.
- Pastikan agar anak memakan makanan yang mengandung protein tinggi seperti telur, daging, ikan, kacang-kacangan, dan susu. Dengan asupan protein yang tinggi, tinggi badan anak dapat bertumbuh secara signifikan.
- Hindari risiko obesitas dengan makan teratur, diimbangi dengan olahraga yang rutin sehingga pertumbuhan anak optimal.
- Pastikan anak memperoleh asupan kalsium, zat besi, serta vitamin A sehari-harinya, karena ketiga zat tersebut dapat mendukung pertumbuhan anak.
- Jika anak masih balita, ukur berat badan dan tinggi badannya secara rutin di posyandu. Semakin dini deteksi gangguan tumbuh kembangnya, maka semakin optimal pula penanganan yang dapat diberikan.