Mungkin selama ini yang lebih dikenal adalah imunisasi untuk anak-anak, tapi bukan berarti orang dewasa tidak memerlukannya. ”Sesungguhnya ada beberapa jenis imunisasi yang harus diulang atau dilanjutkan ketika seseorang sudah beranjak dewasa,” kata Dr. Samsuriadjal Djauzi, ahli penyakit alergi dan imunologi dari Sub-bagian Alergi-Imunologi Klinik Bagian Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM.
Imunisasi yang Anda lakukan tergantung pada usia, gaya hidup dan kesehatan Anda secara keseluruhan. Berikut ini beberapa jenis imunisasi yang diperlukan oleh wanita dewasa.
Tetanus
Merupakan infeksi akut karena racun yang disebabkan oleh bakteri clostridium tetani. Bakteri ini ditemukan pada debu atau tanah lalu masuk ke dalam tubuh manusia melalui luka yang terbuka. Imunisasi diberikan berupa vaksin toksoid melalui suntikan. Vaksin ini wajib diikuti Anda yang akan menikah dan saat memutuskan untuk hamil.
Hepatitis A
Disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui makanan dan minuman. Anda yang sudah terkena semasa kecil, tubuhnya telah membuat antibodi alami. Ternyata, hepatitis A pada orang dewasa jauh lebih berat dibandingkan pada anak-anak. Karena itu Anda perlu mendapatkan suntikan imunisasi.
Hepatitis B
Penyakit mematikan yang menyerang hati dapat dicegah dengan vaksinasi. Cara penularan virus Hepatitis B adalah melalui aliran darah. Seperti transfusi darah yang sudah tercemar, penggunaan bersama alat suntik, jarum tindik atau sikat gigi. Selain juga hubungan seksual dengan penderita. Vaksinasi diberikan dalam bentuk suntikan sebanyak 3 kali, suntikan bulan pertama, bulan berikutnya dan enam bulan kemudian.
Campak (Measle)
Disebabkan oleh virus. Gejala sakit berupa demam, tubuh menggigil, hidung dan mata berari disertai bercak pada kulit. Saat demam tinggi, suhu tubuh bisa mencapai 40 derajat celcius. Vaksin campak adalah virus yang dilemahkan dan disuntikkan ke dalam tubuh. Setelah suntikan pertama, 28 hari kemudian, Anda wajib kembali untuk mendapatkan suntikan terakhir. Vaksinasi tidak boleh diberikan pada wanita hamil. Setelah menerima suntikan, Anda belum boleh hamil setidaknya tiga bulan kemudian.
Campak Jerman (Rubella)
Juga disebabkan oleh virus. Bila infeksi terjadi pada wanita hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin. Vaksinasi diberikan melalui suntikan. Di Amerika Serikat, vaksinasi rubella diberikan bersaman dengan vaksinasi campak dan gondongan dengan nama MMR (Measle, Mumps, Rubella).
Seperti juga campak, vaksinasi bagi campak jerman tidak boleh diberikan pada wanita hamil. Anda harus menunggu tiga bulan setelah vaksinasi untuk hamil. Ada makanan yang bersifat imunologi, dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Tapi peningkatannya belum menjamin bisa mencegah terjadinya infeksi. Infeksi terjadi kalau ada kuman atau virus masuk kedalam tubuh. Apakah akan sakit tergantung dari banyaknya virus yang masuk dan kekebalan tubuh yang ditentukan oleh gaya hidup sehat. Tapi kadangkala hal itu tidak cukup. Perlu kekebalan tubuh spesifik dan tertuju pada virus yang masuk. Yang hanya bisa dilakukan oleh imunisasi. Dan kegunaan imunisasi ini sudah terbukti secara medis.
(Dari berbagai sumber)