Obesitas merupakan suatu keadaan kelebihan berat badan dengan penumpukan lemak yang tidak normal atau berlebihan sehingga dapat mengganggu kesehatan. Keadaan obesitas meningkatkan resiko terjadinya beberapa penyakit dan gangguan kesehatan. Penyakit yang paling umum menyerang pada orang yang obesitas adalah gangguan jantung, diabetes, dan tekanan darah tinggi.
Keadaan obesitas sudah dikenal sejak zaman dahulu kala. Sebuah artefak ukiran batu yang dikenal dengan Venus of Willendorf dari era Paleolitikum yang diperkirakan berasal dari 25.000-21.000 tahun sebelum masehi menunjukkan gambaran obesitas yang terjadi pada wanita.
Artefak tersebut menggambarkan bahwa pada zaman itu obesitas sudah merupakan suatu fakta dan hingga masa sekarang tingkat kejadian obesitas semakin meningkat dan menjadi salah satu masalah kesehatan yang sukar diatasi.
Penyebab terbanyak obesitas adalah gaya hidup dan pola makan yang salah. Gaya hidup yang salah antara lain: kebiasaan makan makanan cepat saji, makan makanan berkalori tinggi (terutama pada malam hari), kurang aktivitas sehingga tidak ada pembakaran lemak di dalam tubuh.
Kurang tidur juga dapat mempengaruhi terjadinya obesitas. Seseorang yang tidur kurang dari 7 jam sehari cenderung akan makan lebih banyak karena terjadi kenaikan hormon yang meningkatkan nafsu makan.
Selain berresiko menimbulkan penyakit jantung, diabetes, dan tekanan darah tinggi, obesitas juga berisiko menimbulkan beberapa penyakit lain seperti :
- Kadar kolesterol dan trigliserida yang tinggi
- Sindrom metabolik (kombinasi antara gula darah yang tinggi, tekanan darah tinggi, kolesterol dan trigliserida yang tinggi)
- Hiperinsulinemia
- Hiperurisemia
- Hiperfibrinogenemia yang mengakibatkan peningkatan kekentalan darah
- Stroke
- Kanker
- Depresi
- Penyakit kandung empedu
- Menstruasi tidak teratur
- Disfungsi ereksi akibat sumbatan lemak pada pembuluh darah
- Masalah kulit
Pertanyaannya, bagaimana cara mengetahui apakah seseorang mengalami obesitas atau tidak? Cara termudahnya adalah menghitung Indeks Massa Tubuh dengan rumus:
- Bila hasil nilai BMI dibawah 18.5 itu artinya berat Anda dibawah standar atau terlalu kurus.
- Bila nilai BMI 18.5 – 22,9 berarti berat badan Anda normal
- Bila nilai BMI ≥ 23,0 berarti Anda memiliki berat badan lebih.
- Nilai BMI 23,0 – 24,9 berarti Anda berresiko mengalami obesitas
- Nilai BMI 25,0 – 29,9 berarti Anda mengalami obesitas tingkat 1 (obesitas sedang)
- Nilai BMI ≥ 30,0 berarti Anda termasuk ke dalam obesitas tingkat 2.
Cara lainnya adalah dengan melakukan pengukuran lingkar pinggang Anda. Lemak biasanya berada di sekitar pinggang atau perut. Wanita dengan lingkar pinggang lebih dari 88 cm dan laki-laki lebih dari 102 cm memiliki kemungkinan lebih besar terhadap berbagai penyakit dibanding yang memiliki ukuran pinggang lebih kecil
Untuk mencapai berat badan ideal, Anda dapat melakukan hal sebagai berikut:
- diet rendah kalori
Tujuan awal terapi penurunan berat badan adalah untuk mengurangi berat badan sebesar sekitar 10 persen dari berat awal dalam 6 bulan terapi melalui pengaturan diet rendah kalori. Setelah 6 bulan, kecepatan penurunan berat badan biasanya akan melambat, oleh karena itu konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk penghitungan kebutuhan kalori yang tepat sehingga penurunan berat badan dapat terus berjalan sampai mencapai berat badan yang ideal. - lakukan olahraga rutin
Olahraga harus dimulai secara perlahan, dan intensitasnya ditingkatkan secara bertahap. Anda dapat memulai olahraga dengan berjalan selama 30 menit dengan jangka waktu 3 kali seminggu dan dapat ditingkatkan intensitasnya selama 45 menit dengan jangja waktu 5 kali seminggu. - perubahan perilaku gaya hidup sehat
Kurangi waktu santai. Tingkatkan aktivitas sehari-hari seperti lebih memilih untuk berjalan menaiki tangga daripada naik lift. - carilah dukungan untuk membantu Anda dalam menurunkan berat badan seperti, teman, keluarga, sahabat dan orang-orang di sekitar.