KELUARGA SEHAT

Waspada Demam Berdarah Dengue

Demam Dengue (DD) dan Demam Berdarah Dengue (DBD) atau lebih sering kita kenal sebagai demam berdarah adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue oleh perantaraan gigitan nyamuk Aedes aegypti dengan gejala klinis demam tinggi, nyeri otot dan/atau nyeri sendi, serta timbul bercak kemerahan pada kulit. DD dan DBD biasa terjadi di wilayah Asia Tenggara, Pasifik Barat, dan Karibia. Indonesia termasuk dalam wilayah endemis. Kejadian DBD di Indonesia pernah tergolong dalam Kejadian Luar Biasa pada tahun 1998 dengan angka kejadian sebanyak 35 per 100.000 penduduk. Hingga saat ini pun kejadian DBD di Indonesia masih tergolong tinggi.

Demam Dengue (DD) merupakan penyakit demam akut selama 2-7 hari yang diawali dengan gejala ringan seperti infeksi virus pada umumnya, dan ditandai dengan 2 atau lebih gejala klinis sebagai berikut :

  • Nyeri kepala
  • Nyeri menusuk di area belakang mata
  • Nyeri otot/nyeri sendi
  • Bercak kemerahan pada kulit
  • Rasa mual dan muntah
  • Jumlah sel leukosit (sel darah putih) tidak meningkat pada pemeriksaan lab darah. Sedangkan Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit DD yang parah, dengan disertai :
    • Manifestasi perdarahan berupa kulit kemerahan, perdarahan mukosa (mimisan atau gusi berdarah) atau perdarahan dari tempat lain, muntah atau berak darah.
    • Penurunan jumlah trombosit (kurang dari 100.000/μl).
    • Terdapat tanda-tanda kebocoran plasma darah berupa peningkatan jumlah hematokrit pada hasil pemeriksaan lab darah.

Karena gejala DD mirip dengan infeksi virus pada umumnya, seperti demam, nyeri otot, sakit kepala, dan mual. Membuat gejala demam dengue seringkali tidak terdeteksi, karena diduga sebagai penyakit lain. Padahal DD bukanlah penyakit yang dapat dianggap remeh, apalagi jika sudah menjadi DBD. DBD dapat menyebabkan kematian, oleh karena itu segeralah periksakan diri ke dokter jika Anda merasakan gejala tersebut di atas.

Umumnya, dalam waktu seminggu, penderita demam berdarah akan kembali pulih. Meski sebagian bisa mengalami gejala yang semakin memburuk dan membahayakan nyawa. Ketika kondisi memburuk, pembuluh darah seringkali mengalami kerusakan dan bocor, sehingga menyebabkan jumlah sel pembentuk darah menurun drastis dan menyebabkan tubuh mengalami syok. Jika hal ini terjadi, dapat timbul pendarahan dari hidung dan mulut, rasa sakit pada perut, muntah, pendarahan di bawah kulit yang tampak seperti memar dan masalah pada paru-paru, liver, dan jantung.

Tidak ada perawatan khusus yang diperuntukkan bagi penderita DD. Dokter biasanya akan memberikan obat guna menghilangkan rasa sakit serta mengharuskan penderita mengonsumsi banyak cairan untuk menghindari dehidrasi akibat muntah dan demam tinggi.

Pada jenis DD yang serius (DBD) diperlukan rawat inap di rumah sakit.

Berikut hal-hal yang dapat Anda lakukan untuk mencegah terjadinya penyakit DBD :

  • Gunakan obat nyamuk atau lotion anti nyamuk, terutama pada siang dan sore hari
  • Ajak anak Anda untuk bermain di dalam rumah pada siang hari guna menghindari gigitan nyamuk Aedes aegypti
  • Gunakan pakaian yang menutupi seluruh badan
  • Lakukan penyemprotan insektisida di lingkungan sekitar tempat tinggal
  • Lakukan pemberantasan genangan air serta menutup tempat-tempat yang mudah dijadikan tempat bersarangnya nyamuk.

Semoga bermanfaat.

Artikel Lainnya

Anda Pengidap Diabetes? Waspadai Kaki Anda

Apabila Anda merupakan pengidap diabetes atau kencing manis, sebaiknya Anda selalu memperhatikan keadaan kaki Anda. Karena salah satu komplikasi kronis dari diabetes adalah luka yang sukar sembuh, terutama pada kaki. Luka pada kaki penderita diabetes yang kadar gulanya tidak terkontrol sangatlah mudah terinfeksi dan sukar sembuh sehingga terjadi ulkus (luka terbuka). Jika infeksi sudah parah akan menyebabkan gangren (kematian jaringan) yang kemungkinan perlu dilakukan...

Selengkapnya

Agar Pertumbuhan Anak Optimal, Bagaimana Caranya?

Proses pertumbuhan manusia terjadi sejak proses pembuahan di dalam rahim hingga dilahirkan. Bayi akan tumbuh dengan cepat pada dua tahun pertama kehidupannya. Berat badan bayi menjadi 2x berat badan waktu lahir pada umur 5 bulan, menjadi 3x berat badan lahir pada umur 1 tahun, dan menjadi 4x berat badan lahir pada umur 2 tahun. Selanjutnya, pada masa prasekolah kenaikan berat badan rata-rata 2 kg/tahun. Anak perempuan akan mengalami pertumbuhan yang pesat pada usia 8-13 tahun; sementara pada...

Selengkapnya

Apakah GERD Itu?

Penyakit Refluks Gastroesofageal adalah suatu kondisi patologis yang ditandai dengan mengalirnya kembali isi dari dalam lambung ke kerongkongan (esofagus), yang menyebabkan terjadinya peradangan pada kerongkongan. Kondisi ini umumnya dikenal sebagai GERD (Gastroesophageal Reflux Disease) atau refluks asam lambung. Hal ini terjadi ketika zona tekanan tinggi yang membatasi kerongkongan dan lambung terbuka secara spontan dan tidak menutup dengan baik, yang menyebabkan isi dari lambung naik kembali...

Selengkapnya