Cokelat. Disukai dan dihindari. Disukai karena penampilannya yang cantik dan rasanya yang lezat. Dihindari karena dianggap merangsang timbulnya jerawat bagi yang ingin mulus dan mudah menambah berat badan bagi mereka yang ingin langsing. Kalangan anak muda menggunakannya sebagai sarana ungkapan rasa cinta di hari Valentine dan di hari hari khusus lainnya.
Penemuan terakhir menunjukkan bahwa mengkonsumsi cokelat secara rutin dapat membuat tubuh lebih bugar. Sebenarnya Anda tidak perlu kuatir menyantap cokelat, asal dalam takaran sewajarnya dan memilih jenis coklat yang murni (“dark chocolate”).
Mengapa memilih “dark chocolate”?
Berikut beberapa manfaatnya bagi kesehatan:
- Cokelat (“dark chocolate”) kaya akan flavonoid yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan dengan menurunkan kadar kolesterol dan mengurangi resiko darah tinggi
- Cokelat dapat membantu memelihara kecantikan karena antioksidan yang dikandungnya membantu memperlambat proses penuaan dini.
- Cokelat mengandung katekin untuk membantu menjaga kesehatan jantung
- Cokelat mengandung katekin untuk membantu menjaga kesehatan jantung
- Cokelat juga mengandung teobromin dan kafein yang dapat menghilangkan rasa kantuk bagi yang mengkonsumsinya. Makan sepotong coklat di siang hari mungkin bisa membuat Anda bersemangat kembali melewati sisa hari.
- Cokelat bermanfaat dalam merangsang sistem kekebalan tubuh, dengan memproduksi lebih banyak sitokin (bagian dari sistem imun tubuh).
- Secara psikologis, menyantap cokelat dapat menimbulkan rasa nyaman
- Cokelat bermanfaat untuk diet. Mengapa tidak.? Satu batang cokelat 75 g biasanya mengandung sekitar 300 kalori dan 22 g lemak. Anda dapat mengganti (bukan menambah !) makan siang Anda dengan makan sepotong coklat. Tentunya dengan memperhitungkan jumlah asupan kalori ini dalam takaran makan sehari Anda.
Berita baiknya, bagi para penggemar cokelat terutama kaum wanita: kelihatannya Anda dapat tetap menikmati cokelat sekaligus tetap cantik dan terhindar dari berbagai penyakit.