Asal usul
Minuman teh telah dikenal sejak lama dan disukai begitu banyak orang. Teh bahkan merupakan minuman kedua yang terbanyak dikonsumsi setelah air. Dari tempat asalnya di Cina, teh kemudian menyebar ke Eropa Barat dan Amerika. Dalam perjalanan sejarahnya yang panjang, teh dipercaya memiliki banyak manfaat kesehatan: mulai dari menurunkan berat badan, menjaga kesehatan mulut sampai menjaga keseimbangan mental. Dalam beberapa dekade terakhir ini para ilmuwan melakukan banyak penelitian tentang manfaat teh bagi kesehatan dan menemukan bahwa hal-hal yang awalnya dipercaya sebagai mitos ternyata memang dapat dibuktikan kebenarannya secara ilmiah.
Bagaimana teh bekerja dalam tubuh
Teh mengandung flavonoids, kumpulan senyawa alami yang mempunyai sifat sebagai antioksidan. Antioksidan bekerja menetralkan radikal bebas. Radikal bebas mempunyai sifat merusak elemen-elemen tubuh dan hal ini dipercaya oleh para ahli berperan memicu timbulnya penyaki-penyakit kronis.
Penelitian yang banyak dilakukan terhadap manfaat teh (baik teh hijau maupun teh hitam dari tanaman Camelia sinensis) membuktikan bahwa teh dan flavonoids yang dikandungnya berperan penting dalam berbagai area kesehatan melalui mekanisme yang berbeda-beda. Berikut beberapa diantaranya:
- Flavonoids dalam teh merupakan antioksidan yang berperan menurunkan cholesterol dan mengurangi resiko serangan jantung dan stroke
- Flavonoids dalam teh membantu menurunkan resiko terjadinya kanker jenis tertentu dengan cara menghambat pertumbuhan sel-sel abnormal.
- Membantu menjaga kesehatan hati
- Membantu memperbaiki kemampuan memori dengan cara mengaktifkan enzim yang berhubungan dengan memori dalam otak.
- Membantu memberikan senyum indah karena mengandung fluoride yang menjauhkan plak dari gigi.
- Komponen2 selain flavonoids yang terkandung dalam teh dapat membantu meningkatkan pertahanan tubuh karena dapat membantu agar terhindar dari infeksi.