SOLUSI KESEHATAN SEHARI-HARI

Problema dan Perawatan Kecantikan Kulit

Merawat kecantikan tidak hanya dari luar melainkan juga dari dalam.

Khususnya pada wanita, kulit adalah salah satu yang menjadi perhatian utama dalam perawatan tubuhnya. Kulit merupakan organ tubuh paling luar yang mendominasi penampilan seseorang. Ia akan terlihat tampil menarik serta percaya diri bila mempunyai kulit yang sehat dan cantik. Kondisi kulit yang sehat dan segar adalah idaman setiap orang karena tampil awet muda.

Pada saatnya, kondisi kulit akan berubah dari masa ke masa baik secara fisiologis maupun karena pengaruh berbagai faktor lainnya. Proses menua pada kulit maupun pada organ tubuh lainnya adalah proses alamiah yang akan dialami oleh semua orang. Namun demikian, proses tersebut (awal penuaan kulit) pada setiap orang tidak sama. Untuk orang-orang tertentu proses penuaan kulit dimulai sesuai dengan usianya. Sedangkan lainnya, bisa terjadi lebih lambat dari usianya atau malahan lebih awal (penuaan dini). Mereka yang mengalami proses penuaan lebih lama dari usianya, seringkali digolongkan orang yang awet muda.

Penuaan Intrinsik (intrinsic aging) dan penuaan Eksentrik (ecsentric aging), merupakan dua fenomena proses penuaan kulit yang saling berkaitan. Proses penuaan intrinsic dikenal juga sebagai proses menua sejati. Proses penuaan yang berlangsung secara fisiologis disebabkan karena berbagai faktor seperti ras, hormonal dan genetik. Perubahan kulit terjadi menyeluruh sesuai dengan pertambahan usia dan tidak dapat dihindari. Sebagai contoh : orang (ras) kulit putih lebih peka terhadap sinar matahari. Bagi mereka proses menua kulit lebih cepat dan lebih mudah terjadi dibandingkan dengan orang kulit berwarna. Sedangkan untuk faktor genetik, orang dengan jenis kulit kering akan mengalami proses penuaan kulit lebih awal daripada orang dengan jenis kulit berminyak.

Pengaruh hormon terhadap proses menua fisiologis lebih jelas terlihat pada wanita yang memasuki masa menopause. Masa ini ditandai pula dengan menurunnya faal ovarium, dibarengin juga dengan penurunan produksi hormon seks seperti estrogen yang lambat laun akan habis sama sekali. Hormon estrogen antara lain berfungsi untuk merangsang pertumbuhan payudara, sel epitel mukosa vagina, mengatur siklus menstruasi dan berbagai sifat kewanitaan lainnya serta juga memelihara pertumbuhan kulit. Akibat kekurangan estrogen, akan terjadi proses menua pada kulit seperti a.l. berkurangnya elastisitas kulit, mengalami atrofi, menjadi kering dan sebagainya. Proses menua sejati ini akan menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan fisiologis pada kulit seperti : kulit kering, permukaan kulit kasar dan bersisik, kulit menjadi kendor dengan kerutan (wrinkles), garis-garis lipatan lebih nyata, timbulnya bercak-bercak hitam yang tidak merata pada permukaan kulit serta tumor-tumor kulit jinak dan ganas. Perubahan-perubahan pada proses menua kulit akibat faktor-faktor fisiologis ini tidak dapat dihindari atau dicegah.

Rajin dan teratur memeriksakan kesehatan (check up) setahun sekali ternyata sangat penting. Karena beberapa penyakit dalam organ tubuh dapat mengakibatkan perubahan pada kulit.

Sedangkan penuaan eksentrik dikenal pula sebagai proses menua dini atau premature aging. Proses menua terjadi akibat berbagai faktor dari luar tubuh. Misalnya sinar matahari, kelembaban udara, polusi dan berbagai faktor eksternal lainnya. Perubahan yang terutama terjadi pada bagian muka. Berbeda dengan proses penuaan intrinsik, pada penuaan eksentrik proses penuaannya dapat dihambat dengan upaya-upaya perawatan yang tepat.
Kebiasaan merokok, konsumsi minuman keras, kebiasaan mempunyai ekspresi wajah yang berlebihan, ternyata membawa efek yang merugikan bagi kulit kita. Sebaliknya kalau kita mampu mengatasi rasa stress atau menghindari penurunan berat badan berlebihan dalam waktu singkat, justru sangat membantu menghindari terjadinya proses menua dini. Rajin dan teratur memeriksakan kesehatan (check up) setahun sekali ternyata sangat penting. Karena beberapa penyakit dalam organ tubuh dapat mengakibatkan perubahan pada kulit.

Perawatan kulit seharusnya disesuaikan dengan kondisi kulit, dalam hal ini jenis kulit dan usia seseorang. Khusus pemeliharaan kulit pada bayi dan anak dengan menggunakan kosmetika perlu dilakukan dengan hati-hati. Hal ini perlu diperhatikan mengingat sifat kulit yang mudah teriritasi.
Misalnya ketika menggunakan pembersih untuk bayi / anak, sabun yang dipilih sebaiknya sabun yang lunak dan sedikit saja mengandung alkali. Selain tidak mengandung parfum yang berat, sebaiknya juga menghindari pemakaian sabun medicated yang mengandung bahan-bahan aktif. Pemakaian minyak bayi merupakan emolien yang efektif, tetapi bila terus menerus dipakai dapat menimbulkan keringat buntet terutama di daerah tropis. Sedangkan perawatan kulit pada remaja dan dewasa muda tergantung pada jenis kulitnya.

Kulit normal adalah kulit dengan kondisi yang sehat. Keseimbangan fungsional terpelihara baik, sehingga cukup elastis, tegang dan berwarna cerah. Sekresi kelenjar lemak cukup, tidak menimbulkan kelebihan lemak kulit yang bisa menyumbat pori-pori, keseimbangan kadar air terpelihara baik. Perawatan kulit normal tidak membutuhkan hal yang khusus. Perlu mempertahankan kondisi kulit yang sudah ada dengan merawatnya secara teratur dengan menggunakan kosmetika yang sesuai untuk kulit normal.

Kekeringan pada kulit bisa terjadi pada orang-orang yang secara genetik mempunyai kecenderungan kulit kering. Selain itu dapat pula terjadi karena penggunaan sabun yang berlebihan, pembersih kimiawi, pengaruh hormonal. Kurang atau hilangnya lapisan lemak di permukaan kulit mengakibatkan penguapan air berlebihan sehingga kandungan air di kulit berkurang dan kulit menjadi kering.
Perawatan kulit kering pada prinsipnya harus mempertahankan lemak kulit yang ada, menjaga kelembaban kulit dengan sedikit mungkin menggunakan bahan-bahan iritan. Dianjurkan untuk memakai pembersih dengan bahan dasar minyak karena pembersih berfungsi pula sebagai pelumas. Pemakaian pelembab atau bahan emolien lainnya, berguna untuk melindungin penguapan (evaporasi) air dari kulit.

Pada kulit yang berminyak, aktivitas kelenjar sebasea berlebihan dengan memproduksi lemak kulit secara berlebihan. Hal ini disebabkan karena beberapa faktor antara lain faktor hormon, faktor lingkungan yang panas dan lembab yang mempergiat aktivitas kelenjar lemak, faktor herediter dan lain-lain. Pada kulit muka lebih berminyak, tampak mengkilat, mudah kotor dan berjerawat. Di kepala, pada bagian kulit kepala dan rambut tampak mengkilat, berlemak dan cepat berbau.
Dalam hal ini untuk membersihkan dan perawatannya, dianjurkan menggunakan pembersih beberapa kali sehari dengan air hangat, sabun, cleansing lotion, cleansing milk dan lain-lain. Untuk menghilangkan lapisan kotoran berlemak bersama sel-sel kulit yang mati atau yang terlepas dari permukaan, perlu dilakukan penipisan dengan serbuk penggosok (pelling)
Untuk kulit berminyak sebaiknya menghindari pemakaian kosmetika yang berlemak. Misalnya pemakaian pelembab, foundation cream, pomade, bedak compact dan lainnya karena kulit jenis ini menghasilkan lebih dari cukup minyak alamiah yang dapat berfungsi sebagai pelembab, pelindung dan lain-lain.

Tujuan utama perawatan kulit pada usia lanjut terutama untuk mengatasi kekeringan. Perawatan kuratif secara medis lebih banyak diperlukan untuk mengatasi rasa gatal, gangguan sirkulasi, mengurangi keriput dan kelainan-kelainan kulit lainnya. Mengatasi kekeringan kulit pada usia lanjut sama seperti perawatan kulit kering pada umumnya yaitu dengan menggunakan emolien, memakai pelembab dan menghindari faktor-faktor yang menambah kekeringan kulit seperti pemakaian bahan pembersih yang mengandung alkohol, sabun dan detergen lainnya.

Selain perawatan yang dilakukan dari luar diperlukan juga perawatan dari dalam yang diperoleh dari makanan yang kita konsumsi. Zat-zat yang penting untuk mempertahankan kulit dalam keadaan normal (tidak terlalu berminyak dan tidak terlalu kering). Asam lemak tak jenuh ganda misalnya lecithin, minyak bunga matahari atau minyak jagung perlu untuk kelembaban kulit dari dalam. Untuk ini dapat diberikan 5 cc per hari.

Vitamin E diperlukan untuk membentuk dan menggantikan sel-sel kulit yang rusak dan memberikan kesan lembut pada kulit (50-100 I.U). Sedangkan Yodium dan zat besi perlu untuk memberi warna kulit supaya terlihat segar. Protein yang cukup terutama protein yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan vitamin C akan mempertahankan elasitas kulit dan mencegah timbulnya kerut.

Obat: Ever-E

(sumber : Intisari/No. 384/Juli’95/hal.104 – sudah diedit)

Artikel Lainnya

MENGAPA VAKSINASI ITU PERLU?

Ada pepatah mengatakan bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati. Dengan vaksinasi, paling tidak kita sudah mengurangi resiko terserang bakteri. Menurut Wikipedia, Vaksinasi adalah pemberian vaksin kedalam tubuh seseorang untuk memberikan kekebalan terhadap suatu penyakit. Misalnya vaksin polio diberikan untuk memberikan perlindungan terhadap penyakit polio. Vaksinasi juga sering disebut sebagai imunisasi. Banyak orang tua bertanya, mengapa walaupun sudah divaksin, anaknya masih...

Selengkapnya

Langsing dengan Pemanis Rendah Kalori

Sepak terjang kehidupan modern sulit dilepaskan dari citra diri gesit dan lincah serta penampilan fisik yang mendukung. Untuk hal terakhir, selain mesti bugar, berat tubuh selayaknya imbang dengan tinggi. Soalnya, penampilan paling meyakinkan sangat didukung oleh tubuh sehat dan langsing. Agar tubuh tetap langsing – termasuk untuk menurunkan berat berlebih – perlu diet alias pengaturan pola makan/minum harian. Salah satu sebab munculnya kegemukan adalah menumpuknya sediaan kalori...

Selengkapnya

Jangan Sepelekan Bau Mulut

Pasien yang datang ke dokter gigi biasanya punya masalah dengan keadaan gigi dan mulutnya. Bau mulut alias halitosis adalah salah satunya, bahkan urutan ketiga setelah penyakit dan kosmetik gigi. Halitosis memang bukan penyakit, tetapi gejala dari suatu sebab. Beruntung kalau si penderita menyadarinya. Kalau tidak, hawa tak sedap dari mulut ini dapat menimbulkan pengaruh negatif dalam bisnis, kehidupan perkawinan, dan kepercayaan diri dalam pergaulan. Memang ada kalanya bau mulut tidak...

Selengkapnya