Sepak terjang kehidupan modern sulit dilepaskan dari citra diri gesit dan lincah serta penampilan fisik yang mendukung.
Untuk hal terakhir, selain mesti bugar, berat tubuh selayaknya imbang dengan tinggi. Soalnya, penampilan paling meyakinkan sangat didukung oleh tubuh sehat dan langsing.
Agar tubuh tetap langsing – termasuk untuk menurunkan berat berlebih – perlu diet alias pengaturan pola makan/minum harian. Salah satu sebab munculnya kegemukan adalah menumpuknya sediaan kalori asal gula (sukrosa) yang tidak habis termanfaatkan sebagai energi gerak. Bila tubuh sudah terlanjur kegemukan, umumnya orang baru bingung dan berusaha macam-macam. Untuk menghindari tidak terjadinya hal itu, maka perlu dilakukan pencegahan sejak dini yaitu dengan mengganti konsumsi gula sebagai sumber rasa manis dengan pemanis tiruan berkalori rendah namun dengan kemanisannya jauh diatas gula, seperti aspartam.
Umumnya, 1 tablet pemanis tiruan mengandung 20 mg aspartam bisa didapatkan rasa manis setara dengan 1 sendok teh gula pasir, karena tingkat kemanisannya 200 kali gula. Yang terbaik adalah bila setiap tablet pemanis tiruan tersebut memiliki nilai kalori yang kecil (0,35 kalori), sehingga pas sebagai penjunjang diet kalori bagi siapapun yang sangat memperhatikan kelangsingan tubuh.
Pemanis tiruan harus dipastikan aman dan tidak bersifat racun bagi tubuh, karena bahan pemanisnya, yakni aspartam, bersifat alami. Disintesis dari ”sari” protein, khususnya asam amino L-aspartat dan L-fenilalanin. FDA, lembaga pengawasan obat dan makananan AS, merekomendasikan aspartam aman sebagai pemanis makanan. Aspartam juga tidak merusak gigi karena di dalam mulut tidak mengalami pembusukan.
Salah satu sebab munculnya kegemukan adalah menumpuknya sediaan kalori asal gula (sukrosa) yang tidak habis termanfaatkan sebagai energi gerak.
Pemanis tiruan sebaiknya digunakan hanya sebagai pemanis hidangan yang tidak perlu lagi dimasak seperti teh, kopi, es krim, juice, krim pengulas (topping) kue/puding atau sejenisnya. Pemanasan diatas 150C akan mengakibatkan aspartam terurai menjadi diketopiperazin, sehingga kemanisannya berkurang, bahkan bisa terasa tidak manis lagi walaupun tidak membuat aspartam tersebut menjadi beracun.
Obat: Diasweet