Batuk pilek merupakan penyakit yang paling sering terjadi. Pada anak-anak, batuk pilek dapat terjadi sebanyak 8-10 kali dalam setahun. Batuk pilek juga merupakan penyebab terbanyak anak-anak mengunjungi dokter dan tidak masuk sekolah.
Batuk pilek disebabkan oleh virus yang menular melalui udara maupun benda yang kita sentuh. Anak-anak rentan terkena batuk pilek karena sistem kekebalan tubuhnya belum terbentuk sempurna sehingga belum mampu melawan virus yang masuk. Selain itu, ada beberapa kebiasaan anak-anak yang dapat meningkatkan resiko mereka terkena batuk pilek, antara lain:
- Malas mencuci tangan
Benda-benda di sekitar kita dapat menjadi sarana penularan penyakit. Pada saat menyentuh suatu benda, debu, kotoran, virus, dan bakteri yang menempel pada permukaan benda tersebut dapat berpindah ke permukaan tangan. Oleh karena itu, biasakan anak Anda untuk selalu mencuci tangan dengan sabun dan air bersih, terutama saat sebelum makan dan setelah melakukan aktifitas. - Kebiasaan menghisap jempol
Kebiasaan menghisap jempol atau memasukkan sesuatu ke dalam mulut dapat menjadi sarana masuknya kuman ke dalam tubuh, terutama bila anak tidak terbiasa mencuci tangan. - Berbagi penggunaan alat makan
Kebiasaan berbagi penggunaan alat makan seperti minum dari gelas orang lain, makan dari sendok atau suapan tangan orang lain, dapat menjadi sarana penularan penyakit. - Gemar bermain air
- Susah makan dan minum
Susah makan menyebabkan tidak tercukupinya nutrisi untuk membangun daya tahan tubuh yang kuat, sehingga anak akan lebih mudah terkena batuk pilek.
Batuk pilek pada anak biasanya akan sembuh dengan sendirinya dalam 3-7 hari. Untuk mempercepat proses penyembuhan, berikan makanan bernutrisi dan sirup Anakonidin sebanyak 3x sehari. Selain itu pastikan anak Anda cukup istirahat.
Bila batuk pilek tak kunjung reda, periksakan ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat.