Apakah Anda sering mengalami hidung berair atau bersin-bersin di pagi hari, atau pada saat cuaca sedang dingin? Atau gejala tersebut sering muncul ketika Anda sedang berada pada tempat-tempat tertentu, misal pada ruangan yang banyak debunya, atau ketika Anda sedang berada di taman bunga. Jika ya, berarti Anda mengalami rhinitis alergi.
Rhinitis alergi adalah peradangan pada rongga hidung yang terjadi akibat reaksi alergi. Gejala rhinitis alergi timbul setelah seseorang terpapar oleh alergen (pemicu alergi). Beberapa jenis alergen yang umum adalah serbuk sari tumbuhan, debu, dan bulu hewan.
Penyebab utama dari rhinitis alergi adalah akibat reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap alergen. Sistem kekebalan tubuh menganggap alergen sebagai substansi yang berbahaya kemudian melepaskan senyawa histamin ke dalam darah, dan kemudian menimbulkan gejala.
Gejala rhinitis alergi antara lain:
- hidung berair
- hidung tersumbat
- bersin-bersin
- batuk
- mata gatal atau berair
Gejala yang timbul bisa bervariasi pada tiap-tiap individu. Umumnya gejalanya ringan dan mudah ditangani.
Ada beberapa faktor yang diduga bisa meningkatkan resiko terjadinya rhinitis alergi. Faktor-faktor tersebut antara lain:
- faktor genetik / keturunan
- memiliki alergi jenis lain, misalnya eksim atau asma
- Paparan dari lingkungan, misalnya udara dingin.
Meskipun gejalanya tergolong ringan, rhinitis alergi dapat menimbulkan komplikasi sinusitis jika dibiarkan terlalu lama.
Penyakit-penyakit akibat alergi (termasuk rhinitis alergi) tidak bisa disembuhkan, namun dapat dikendalikan. Untuk mengatasi rhinitis alergi, yang utama adalah menghindari alergen/pemicunya. Contohnya jika mengalami alergi terhadap debu, bersihkanlah rumah secara teratur sehingga tidak ada debu yang menumpuk; atau jika alergi pada bulu hewan, jangan memelihara binatang peliharaan di rumah. Obat antialergi dapat dikonsumsi untuk mengatasi gejala alergi yang ditimbulkan, namun bila alergennya tidak dihindari, gejala-gejala tersebut akan kembali berulang di kemudian hari.