Setiap orang perlu tidur, namun tidak semua orang membutuhkan waktu yang sama untuk beristirahat. Orang dewasa membutuhkan waktu tidur 7 sampai 8 jam dalam sehari. Namun, ada sebagian orang yang masih saja bangun kesiangan atau tidur berlebihan walaupun sudah tidur selama 8 jam. Jika Anda sering mengalami tidur berlebihan seperti itu, berikut ini beberapa penyebab yang mungkin bisa menjelaskan kondisi Anda:
Hipersomnia
Hipersomnia adalah kelainan tidur yang ditandai rasa kantuk yang berlebihan. Sehingga seseorang sering kali membutuhkan waktu tidur yang jauh lebih lama dari orang normal. Bahkan yang lebih ekstrim lagi, walaupun penderita hipersomnia sudah tidur lebih dari 12 jam semalam, dia masih tetap perlu tidur di siang harinya.
Hipersomnia dibagi menjadi dua jenis, yaitu hipersomnia primer dan sekunder. Hipersomnia sekunder, merupakan jenis hipersomnia yang paling umum. Hipersomnia jenis ini dapat disebabkan karena depresi, obesitas, epilepsi, atau sklerosis multipel (ganda). Sedangkan hipersomnia primer, penyebabnya dapat dikaitkan dengan gangguan genetik seperti myotonic dystrophy, sindrom Prader-Willi dan penyakit Norrie.
Narkolepsi
Narkolepsi adalah gangguan tidur yang gejala awalnya ditandai dengan rasa kantuk yang tidak tertahankan di siang hari, lalu pada umumnya berlanjut dengan serangan tidur atau tidur secara tiba-tiba tanpa mengenal waktu dan tempat.
Perbedaan dengan hipersomnia adalah pada narkolepsi, penderitanya dapat tidur secara tiba-tiba, kapanpun, dimanapun, dan dalam keadaan apapun.
Narkolepsi disebabkan oleh rendahnya produksi hormon yang bertugas meregulasi tidur, yaitu hipokretin atau oreksin, akibat gangguan autoimun atau akibat penyakit dan cedera yang merusak bagian otak yang berhubungan dengan produksi hormon tersebut.
Obstructive Sleep Apnea
Obstructive sleep apnea adalah kondisi dimana seseorang yang tidak mendapatkan udara yang cukup saat sedang tidur atau terhentinya napas untuk beberapa saat selama tidur. Hal ini terjadi karena saluran napas bagian atas tertutup sementara upaya bernapas tetap berlanjut.
Obstruktif sleep apnea menyebabkan penderitanya secara berkala terbangun saat malam hari sehingga tidak mendapatkan kualitas tidur yang baik. Sebagai akibatnya, muncul rasa kantuk yang berlebihan pada saat siang hari. Hal inilah yang menyebabkan mereka selalu bangun kesiangan meskipun sudah tidur selama 7 sampai 8 jam.
Alkohol
Orang yang terbiasa mengonsumsi minuman beralkohol sebelum tidur cenderung akan tidur lebih lama dari mereka yang tidur pada jam normal. Hal ini terjadi karena alkohol mempengaruhi siklus tidur dan menciptakan keinginan untuk tidur dalam waktu yang cukup lama. Bahkan bisa berdampak pada kualitas tidur yang buruk dan juga insomnia. Alkohol bisa membuat Anda terbangun sepanjang malam dan tidur di saat siang.
Kolesterol Tinggi
Kadar kolesterol yang tinggi juga dapat menyebabkan Anda menjadi sering mengantuk. Jika Anda termasuk orang yang mudah mengantuk, cobalah memeriksakan kadar kolesterol Anda di laboratorium, jangan-jangan kolesterol tinggi lah penyebabnya.