Dalam berhubungan intim, terkadang ada suatu masa dimana organ intim terasa kering sehingga kenikmatan berhubungan seksual menjadi berkurang. Organ intim yang kering membuat proses bercinta menjadi tidak nyaman, dan apabila dibiarkan dapat menimbulkan rasa nyeri dan lecet pada organ intim. Di saat itu terjadi, kita membutuhkan pelumas, pelumas memudahkan proses penetrasi dalam berhubungan seksual sehingga moment bercinta dapat tetap lancar tanpa gangguan organ intim yang kering.
Bagi beberapa orang, untuk mengatasi organ intim yang kering, mereka menggunakan air liur sebagai pelumas dalam berhubungan seksual. Air liur dinilai praktis dan mudah, serta tersedia kapan saja. Namun apakah penggunaan air liur sebagai pelumas dibenarkan secara medis?
Fakta penggunaan air liur sebagai pelumas seks:
- Air liur tidak licin dan mudah kering
Air liur tidak memiliki konsistensi yang licin, cepat menguap dan kering. Sama seperti pada saat kita membasahi bibir dengan air liur, sifat air liur yang mudah menguap hanya akan membasahi bibir kita hanya sesaat saja, kemudian bibir kita malah menjadi semakin kering. Demikian pula apabila kita menggunakan air liur sebagai pelumas dalam berhubungan intim.
- Air liur menyebabkan infeksi pada vagina
Di dalam vagina, hidup berbagai mikroorganisme yang dikenal sebagai flora normal. Keseimbangan ekosistem flora normal ini mempengaruhi kesehatan vagina.
Di dalam air liur kita juga terkandung berbagai macam mikroorganisme yang berbeda dengan mikroorganisme yang berada di dalam vagina. Bila bakteri di dalam air liur bertemu atau bercampur dengan bakteri di dalam vagina, dapat mengubah keseimbangan ekosistem flora normal vagina. Akibatnya dapat berpotensi menimbulkan infeksi jamur (kandidiasis vaginalis) atau bakteri (bakterial vaginosis) di dalam vagina dengan gejala timbul keputihan, gatal, dan nyeri.
- Air liur meningkatkan resiko terkena penyakit menular seksual
Berbagai penyakit menular dapat ditularkan melalui air liur, salah satunya adalah herpes.
Jika pasangan Anda memiliki penyakit herpes di mulut, kemudian apabila dia menggunakan air liurnya sebagai pelumas dalam berhubungan intim, maka kemungkinan besar Anda akan tertular herpes pada area kelamin.
Oleh karena itu jangan pernah menggunakan air liur sebagai pelumas seks, namun gunakanlah VIGEL. VIGEL adalah pelumas berbentuk gel yang berfungsi sebagai pengganti cairan alami yang digunakan sebagai tambahan pelicin kondom maupun vagina. VIGEL tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berminyak. Terbuat dari bahan dasar air sehingga mudah pula dibilas dengan air. VIGEL aman dan mudah untuk digunakan sehingga moment hubungan seksual tetap menyenangkan tanpa terganggu oleh organ intim yang kering.