GAYA HIDUP SEHAT

Anda Berusia Muda dan Sering Mengalami Nyeri Punggung Bawah pada Malam / Pagi Hari? Anda Wajib Membaca Ini

Low back pain / nyeri punggung bawah merupakan keluhan berupa rasa nyeri yang terjadi pada punggung bagian bawah, yang terkadang nyeri yang dirasakan dapat menjalar hingga ke bokong dan kaki. Terkadang low back pain ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Penyebab low back pain ada bermacam-macam, bisa karena penyebab mekanik seperti kebiasaan posisi duduk yang salah, cara mengangkat barang yang salah, atau pernah mengalami cedera. Bisa juga penyebabnya karena faktor inflamasi atau peradangan.

Banyak orang berpikir low back pain hanya terjadi pada orang tua saja, anggapan itu tidaklah tepat karena low back pain dapat terjadi pada orang muda. Low back pain pada orang muda biasanya disebabkan oleh ketegangan otot dan postur tubuh yang buruk, apalagi jika kegiatan sehari-hari lebih banyak duduk dan kurang berolahraga. Biasanya rasa nyeri pada low back pain jenis ini akan berkurang ketika istirahat.

Namun pernahkah Anda mengalami low back pain yang justru rasa nyerinya muncul atau memburuk ketika Anda beristirahat? Jika ya, mungkin Anda mengalami ankylosing spondilytis.

Ankylosing spondilytis merupakan low back pain yang terjadi akibat adanya inflamasi / peradangan pada tulang belakang bagian bawah dan panggul, dengan tanda dan gejala sebagai berikut:

  • Nyeri yang dirasakan bersifat kronis / berlangsung dalam waktu lama (lebih dari 3 bulan)
  • Munculnya perlahan-lahan tanpa sebab
  •  Tidak ada riwayat trauma sebelumnya
  • Lebih sering terjadi pada pria daripada wanita
  • Muncul pada usia dibawah 40 tahun
  • Nyeri dirasakan memburuk dengan istirahat, dan membaik dengan beraktivitas
  • Sering terjadi kekakuan di pagi hari, bahkan rasa nyeri yang timbul dapat membuat penderitanya terbangun dari tidur nyenyaknya
  • Terdapat 1 atau lebih manifestasi gejala lain berupa:
    • peradangan tendon atau ligamen
    • peradangan sendi
    • uveitis (mata merah akibat peradangan pada lapisan tengah bola mata) 
    • psoriasis
    • gangguan pencernaan (iritable bowel sindrom).

 Meskipun tidak berbahaya, ankylosing spondilitis cukup mengganggu karena penderitanya akan mengalami kurang tidur dikarenakan mereka sering terbangun oleh karena rasa nyeri yang timbul. Dan jika dibiarkan terus, lama kelamaan dapat terjadi pengapuran pada tulang belakang dan sendi panggul, yang nantinya akan berakibat pada terbatasnya gerakan tubuh karena tulang belakang menjadi kaku.

Jika saat ini Anda mengalami tanda dan gejala tersebut, berikut tips yang dapat Anda lakukan:

  • Terapkan pola makan yang sehat

Pola makan yang sehat akan mengurasi potensi terjadinya peradangan dalam tubuh kita.

  • perbanyak konsumsi sayur dan buah
  • kurangi konsumsi lemak tidak sehat
  • konsumsi protein secara rutin
  • Berolahraga secara rutin

Penelitian menunjukkan, olahraga sangat berperan penting pada perkembangan penyakit ankylosing spondilytis. Orang yang rajin berolahraga, akan memperkecil frekuensi munculnya rasa nyeri, dan mencegah terjadinya kekakuan pada tulang belakang.

Berikut olahraga yang dianjurkan: 

  • latihan peregangan dan kekuatan otot
  • latihan pernapasan
  • olahraga kardio
  • Konsumsi vitamin D3 secara rutin

Vitamin D3  bermanfaat uhtuk mengendalikan inflamasi. Penelitian menunjukkan orang-orang dengan kadar vitamin D3 dalam darah yang cukup akan menunjukkan kemajuan yang baik dibandingkan dengan orang-orang dengan kadar vitamin D3 yang rendah.

Jika rasa nyeri pada punggung bawah yang Anda alami tidak kunjung membaik dan mengganggu kualitas hidup Anda, segera konsultasikan dengan dokter ahli rheumatologi.

Semoga bermanfaat.

Penulis : dr. William Louis

Artikel Lainnya

Hal-hal yang Harus Diperhatikan Selama Isolasi Mandiri

Pandemi COVID-19 di Indonesia masih merajalela. Di tengah penambahan kasus infeksi COVID-19 yang tinggi ini, masyarakat dihimbau untuk semakin memperketat protokol kesehatan. Sementara itu, orang-orang yang terinfeksi COVID-19 dengan gejala ringan atau tanpa gejala disarankan untuk melakukan isolasi mandiri selama 10-14 hari sejak dinyatakan positif melalui tes swab PCR maupun swab antigen. Saat ini mungkin beberapa dari Anda yang membaca artikel ini sedang menjalani isolasi mandiri...

Selengkapnya

Kasus COVID-19 di Indonesia Terus Meroket, Apa yang Harus Kita Lakukan?

“Kapan pandemi ini akan berakhir?” pertanyaan ini mungkin pernah terbesit di benak kita semua. Sudah 1,5 tahun lamanya pandemi COVID-19 ini berlangsung, namun belum ada tanda-tanda pandemi ini akan berakhir. Keinginan untuk bisa kembali bebas beraktivitas seperti dulu lagi sudah tak tertahankan. Namun belakangan justru pandemi COVID-19 ini semakin merajalela di negeri kita yang tercinta ini. Pertambahan kasus terkonfirmasi positif terus naik, rumah sakit sudah kewalahan, bahkan...

Selengkapnya

Tahukah kamu? Ternyata sebagian besar orang di dunia ini mengalami kekurangan vitamin D lho ...

Vitamin D adalah salah satu vitamin larut lemak yang berperan dalam pembentukan tulang, membentuk kekebalan tubuh, serta bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung, otak, dan otot. Pembentukan vitamin D terjadi secara alami ketika kulit terkena sinar matahari langsung. Selain itu vitamin D juga bisa didapatkan melalui beberapa jenis makanan seperti jamur, ikan, dan kuning telur. Akan tetapi, penelitian menunjukkan ternyata sebagian besar orang di dunia ini mengalami kekurangan vitamin D,...

Selengkapnya