Pada saat ini, rapid test antigen menjadi syarat wajib perjalanan bagi penumpang pesawat terbang dan kereta api. Kebijakan ini merujuk pada Surat Edaran Kementrian Perhubungan Nomor 23 Tahun 2020 yang berlaku sejak 22 Desember 2020. Hal ini dilakukan untuk mengendalikan angka penyebaran covid-19 di tanah air yang semakin merajalela, terutama pada saat event liburan.
Jika bicara mengenai rapid test, pasti pikiran Anda langsung menuju pada test darah yang jika nanti didapatkan hasil reaktif akan dilanjutkan dengan pemeriksaan swab PCR. Namun tahukah Anda bahwa rapid test tersebut adalah rapid test antibodi dan bukan rapid test antigen.
Lalu apa bedanya rapid test antigen dengan rapid test antibodi?
Antigen adalah molekul atau zat apapun termasuk virus, yang dapat menyebabkan sistem imun menghasilkan antibodi yang spesifik. Melalui rapid test antigen kita bisa mengetahui apakah virus corona ada di dalam tubuh kita atau tidak. Cara pemeriksaannya adalah dengan mengambil sampel lendir dari hidung dan tenggorokan menggunakan teknik swab. Jadi sampelnya adalah sampel swab seperti pemeriksaan PCR, bukan darah. Sedangkan rapid test yang menggunakan sampel darah seperti yang selama ini sudah kita ketahui adalah rapid test antibodi.
Penggunaan rapid test antibodi hanya akan efektif apabila tubuh sudah membentuk antibodi. Padahal antibodi itu sendiri baru terbentuk 6-10 hari setelah kita terinfeksi. Jadi rapid test antibodi tidak dapat mendeteksi infeksi yang barusaja berlangsung, sehingga kurang efektif karena jika dilakukan terlalu awal akan berresiko didapatkan hasil non reaktif palsu.
Sedangkan rapid test antigen, karena yang dideteksi adalah antigen, maka dapat digunakan untuk mendeteksi covid-19 pada saat awal infeksi, sehingga penggunaannya lebih efektif dibandingkan rapid test antibodi. Namun efektivitasnya masih di bawah PCR.
Jangan sekali-kali melakukan rapid test antigen sendiri di rumah
Jika rapid test antibodi prosedur pemeriksaannya sangat mudah dan dapat dilakukan sendiri oleh orang awam, lain halnya dengan rapid test antigen. Karena pengambilan sampel untuk rapid test antigen adalah dengan swab hidung dan tenggorokan maka bagi orang awam tidak dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan swab antigen sendiri di rumah, karena cara dan posisi pengambilan sampel swab yang tidak tepat akan menghasilkan hasil pemeriksaan yang tidak akurat. Rapid test antigen hanya boleh dilakukan oleh tenaga medis yang kompeten.
Namun perlu diingat, karena efektivitas rapid test antigen masih di bawah PCR, untuk standar diagnosa covid-19 tetaplah menggunakan PCR. Jadi jika Anda mengalami gejala-gejala yang mengarah ke covid-19 namun pemeriksaan rapid test antigen menunjukkan hasil non-reaktif, tetap harus dikonfirmasi ulang dengan pemeriksaan swab PCR.